Kamis, 27 Oktober 2011


AL MUMTAHANAH ( PEREMPUAN YANG DIUJI )
* Ó|¤tã ª!$# br& Ÿ@yèøgs ö/ä3oY÷t/ tû÷üt/ur tûïÏ%©!$# NçF÷ƒyŠ$tã Nåk÷]ÏiB Zo¨Šuq¨B 4 ª!$#ur ֍ƒÏs% 4 ª!$#ur Öqàÿxî ×LìÏm§ ÇÐÈ žw â/ä38yg÷Ytƒ ª!$# Ç`tã tûïÏ%©!$# öNs9 öNä.qè=ÏG»s)ムÎû ÈûïÏd9$# óOs9ur /ä.qã_̍øƒä `ÏiB öNä.̍»tƒÏŠ br& óOèdrŽy9s? (#þqäÜÅ¡ø)è?ur öNÍköŽs9Î) 4 ¨bÎ) ©!$# =Ïtä tûüÏÜÅ¡ø)ßJø9$# ÇÑÈ $yJ¯RÎ) ãNä39pk÷]tƒ ª!$# Ç`tã tûïÏ%©!$# öNä.qè=tG»s% Îû ÈûïÏd9$# Oà2qã_t÷zr&ur `ÏiB öNä.̍»tƒÏŠ (#rãyg»sßur #n?tã öNä3Å_#t÷zÎ) br& öNèdöq©9uqs? 4 `tBur öNçl°;uqtFtƒ šÍ´¯»s9'ré'sù ãNèd tbqßJÎ=»©à9$# ÇÒÈ
7.  Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. dan Allah adalah Maha Kuasa. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
8.  Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
9.  Sesungguhnya Allah Hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu Karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.

Surat ini turun sesudah surat Al-Ahzab dan termasuk surat Madaniyah yang terdiri dari 13 ayat. Hubungan dengan surat sebelumnya :
1.      Dalam surat sebelumnya disebutkan persahabatan orang-orang munafik dengan orang-orang kafir dari ahli kitab, sedangkan dalam surat ini disebutkan larangan bagi orang-orang mukmin untuk menjadikan orang-orang kafir sebagai sahabat, agar orang-orang mikmin itu tidak  menyerupai orang-orang munafik.
2.      Dalam surat sebelumnya disebutkan kaum mu’ahid ( orang yang melakukan perjanjian ) dari ahli kitab, sebab dalam surat ini disabutkan kaum mu’ahid dari orang-orang musyrik[1].

Pokok-pokok isi surat ini :

1.      Hokum : larangan mengadakan hubungan persahabatan dengan orang-orang kafir yang memusuhi islam, sedang dengan orang-orang kafir yang tidak memusuhi Islam boleh mengadakan persahabatan; hukum  perkawinan bagi orang-orang yang pindah agama.
2.      Kisah : kisah Ibrahim a.s bersama kaumnya sebagai contoh dan teladan bagi orang-orang mukmin.[2]
Hubungan surat Al-Mumtahanah dengan surat Al-Hasyr :
            Dalam surat Al-Hasyr disebutkan bagaiman oaring-orang munafik saling tolong menolong dengan orang –orang Yahudi dalam memusuhi kaum muslim, sedangkan dalam surat Al-Mumtahanah Allah SWT melarang kaum muslim mengangkat orang-orang kafir menjadi pimpinan atau sahabat. Dalam pada itu dibolehkan bekerja sama, tolong menolong dengan mereka selam mereka tidak memusuhi kaum muslim.
Hubungan surat Al-Mumtahanah dengan surat Ash Shaf :
            Pada surat Al-Mumtahanah Allah SWT melarang orang-orang muslim mengadakan hubungan persahabatan dengan orang-orang kafir dan meninggalkan orang-orang muslim, sedangkan Ash Shaf menguatkannya dengan menganjurkan agar berjihad di jalan Allah SWT.
Azbabun Nuzul :
            Telah diriwayatkan oleh Ahmad di dalam Jama’ah Akharin, dari Abdullah bin Zubair, ia berkata : “Telah datang Qutaibah binti Abdul ‘Uzza kepada anak perempuannya, Asma’ binti Abu Bakar dengan membawa beberapa hadiah, yaitu bumbu yang dibuat dari khardal  dan zabib, keju dan minyak samin, padahal ia adalah seorang wanita musyrik. Maka Asma’ menolak untuk memerima hadiahnya atau memasaukkan ke rumahnya sehingga ia meminta ‘Aisyah ra. Agar menyakan kepada Rasulullah SAW perihal ini. Lalu ‘Aisyah menyakannya dan Allah menurunkan surat Al-Mumtahanah ayat 8. Kemudian Rasulullah SAW memerintahkannya agar dia menerima hadiahnya dan memasukkannya ke rumahnya.
                Berkata Al-Hasan dan Abu Salib, ayat ini turun berkenaan Khuza’ah Bani Al-Haris ibnu Ka’ab, Kinanah, Muzainah dan beberapa kabilah Arab lainnya. Mereka berdamai dengan Rasulullah SAW bahwa mereka tidak akan memerangi dan tidak akan membantu orang untuk memeranginya.

Penjelasan :

Ayat 7 : Allah SWT menjadikan kasih sayang sesudah kebencian, rasa cinta sesudah permusuhan dan rasa sayang sesudah percekcokan.
Ayat 8 : Allah membolehakan berbuat baik dan bersahabat dengan orang-orang kafir yang tidak memerangi karena agama, tidak mengusir muslim dari kampung halamannya dan tidak membantu orang yang mengusir tersebut.
Ayat 9 : Allah SWT melarang berbuat baik dan bersahabat dengan orang-orang kafir yang memerangi karena agama, mengusir muslim dari kampung halamannya dan membantu orang yang mengusir tersebut. Seperti orang musyrik. Dan muslim yang bersahabat dengan mereka termasuk orang zalim.


[1] . Ahmad Musthafa Al-Maragi, Tafsir Al-Maragi, terj. Cet. II (Semarang : CV. TOHA PUTRA . 1993), hal.96
[2].  Al-Qur’an dan tarjemahnya. 1971